Filosofi Tangisan Bayi

Selasa, 01 Maret 2011 - Diposting oleh Ochadon di 00.43
Selama ini, kita sering bertanya-tanya kenapa setiap bayi yang lahir mereka selalu menangis. Tetapi tidak sedikit pula bayi yang tidak menangsi ketika mereka dilahirkan.
Nah suatu ketika, saya tidak sengaja mendengar pengajian atau sebuah kultum atau apalah namanya.
Manusia, memiliki tiga fase kehidupan. Yaitu kehidupan pertama yaitu di dalam perut ibu, kedua kehidupan nyata di dunia ini, dan ketiga adalah kehidupan ketika kita mati nantinya.
Nah, ketika kita masih dikandung dalam rahim ibu, saat itu kita juga berkomunikasi dengan Tuhan. Sebelum akhirnya kita terlahir ke dunia ini, Tuhan telah memberi gambaran seperti apa hidup kita kelak. Siapa orang tua kita, seperti apa keluarga kita, dan berbagai masalah dalam hidup kita.
Dan ketika kita menangis saat kita dilahirkan, maka saat itulah kita berteriak bahwa kita siap dan sanggup menjalani hidup kita yang telah digambarkan oleh Tuhan sebelumnya. Namun kemudian kita bertanya mengapa ada bayi yang langsung meninggal tanpa sempat menorehkan senyumanya, itu disebabkan karena mereka tidak siap menjalani hidupnya yang telah digambarkan oleh Tuhan.
Kita adalah orang yang terlahir dengan janji yang terikat dengan Tuhan bahwa kita siap untuk menjalani hidup kita.
Nah dari situlah, akhirnya saya dapat mengambil kesimpulan bahwa mungkin sebuah filosofi ini, sedikit banyak dapat mengubah cara pandang dan pemahaman kita. Atau mungkin penghibur diri ketika banyak orang yang mengeluh dengan apa yang ia alami dalam hidupnya, berbagai cobaan, masalah dan kesedihan yang menimpa hidupnya. Bahwa semua yang terjadi pada hidup kita telah digariskan oleh Tuhan yang telah diberitahukan kepada kita jauh sebelum kita lahir ke dunia.
So, just enjoy your life.
Yakin dan selalu percaya bahwa kebahagiaan itu ada. Kebahagiaan pasti akan datang pada orang-orang yang sellau berusaha untuk mencarinya, meskipun pada kenyataanya banyak kerikil yang menjadi penghalang dalam perjalanan kita menuju kebahagiaan.
Saat kita merasa bahwa hidup itu tak adil, cukup dengan meyakini bahwa kita tidak sendiri, dan tidak akan pernah sendiri karena Tuhan selalu ada bersama kita.
Selalu buktikan bahwa kita adalah orang yang kuat yang mampu mengatasi seburuk apa pun jalan hidup kita. Dan buktikan kepada Tuhan bahwa kita benar-benar siap untuk menjalani hidup yang telah digariskan oleh Tuhan.
Karena menyerah itu bukah pilihan, tapi menyerah adalah sebuah dosa.