Lost in Absurd feelings

Sabtu, 21 Desember 2013 - Diposting oleh Ochadon di 18.29

"We're all losers when we're wrapped in anger"

Lo pernah ngga terjebak dalam perasaan yg antah berantah, serba absurd dan ngga jelas gimana maunya. Intinya ada dua sisi yang saling bertentangan dalam hati lo, yang satu maunya gini yang satu lagi maunya gitu, dan diantara dua sisi itu pikiran dan akal lo menolak atau merespon negatif. Aaahh, susah dijelasinnya. Inilah masalah para cancerian zodiak yang sangat aneh dan kontradiktif. Gue sering terjebak dalam perasaan yang kaya gitu yang bener-bener ngga bisa dipecahkan oleh akal sehat gue. Tapi ya itulah CANCER. Kadang mereka sangat butuh perhatian, tapi kadang juga mereka merasa risih dengan perhatian yang berlebihan (ato mungkin semua zodiak juga gitu kali haha).

Ato lo pernah terjebak dalam kemarahan yang bener-bener memaksa lo harus merasa menang padahal sebenernya kalah. Marah cuman emang membuat kita merasakan kemenangan semu dan sesaat padahal yang namanya marah berarti kita kalah. Yap, gue sering banget ngalamin itu. Gue bukan tipe orang yang bisa menyembunyikan kebencian atau perasaan ketidaksenangan terutama terhadap orang lain. Perasaan gue sering bilang kalo gue ga suka sama seseorang gue ga bakal terlihat ato akting berpura-pura suka ato terlihat baik-baik saja, tapi logika gue kadang memaksa gue untuk lebih smart dan menyembunyikan itu. Jadi apa mau gue? Gue juga bingung.

Sekarang gue lebih bisa menyembunyikan perasaan itu mungkin berdasarkan banyak pengalaman, perasaan menyesal yang timbul setelah melihat apa yang terjadi akibat kemarahan yang memuncak. Ibarat lo mecahin kaca, lo liat kaca itu pecah dan hancur berkeping-keping lo pungutin satu per satu serpihan kaca itu, dan lo meminta maaf. Apa kaca itu bakalan utuh kaya semula? Engga kan? Jadi, sekarang gue masih dalam tahap belajar, belajar untuk berpikir jernih dengan akal sehat dan logika ketimbang selalu nurutin perasaan. Kalo nurutin hati emang kadang sering ngga ada habisnya. Dia maunya gini, kita ngelakuin gini, pas udah dilakuin dia maunya gitu dan seterusnya ga bakal habis.

Jadi, marah itu timbul dari perasaan ato hati yang merasa tertindas dan ingin menang dengan instan. Saat itu pikiran ato logika tiba-tiba hilang dan tidak bekerja. Sehingga setelah kemarahan memuncak dan kita melihat apa yang terjadi setelah kemarahan maka logika baru berfungsi dan menetralisir semuanya. Setelah itu balik lagi ke perasaan yaitu penyesalan.

Jadi sebaiknya jangan pernah biarkan logika lo berhenti bekerja, agar perasaan selalu dapat dikontrol dan tidak menimbulkan yang namanya kemarahan dan penyesalan :)